Zakaria meminta anak kepada Allah.
Zakaria as.adalah seorang nabi
Allah yang menghabiskan umurnya dalam berdakwah dan beribadah ke pada
Allah di masjid suci di Al-Quds.
Zakaria menginginkan agar Allah
mengaruniai seorang anak yang akan meneruskan dakwahnya kepada Allah
sesudahnya,Lantaran takut kaumnya akan terjerumus dalam
kesesatan,sedangkan tanda-tanda kesesatan telah tampak pada mereka.
Akan
tetapi karena usianya yang sudah lanjut dan istrinya yang mandul,semua
itu telah melemahkan harapanya untuk mendapatkan anak.
Sebagai orang
yang beriman Zakaria tahu,bahwa kekuasaan Allah tak bias dihalangi.Pada
suatu hari di masuk menemui maryam yang sedang beribadah didalam mihrab
(tempat sembayang),ternyata ia mendapati makanan,minuman dan buah-buahan
yang belum waktunya ada.
Zakaria bertanya: “dimana engkau mendapat rezeki ini?”
Maryam menjawab: “Ia berasal dari Allah yang memberi rezeki kepada siapa yang di kehendakinya tanpa perhitungan.”
Tatkala
Zakaria melihat tanda-tanda Allah yang cemerlang dan penghormata-Nya
kepada maryam yang beriman dan taat beribadah,ia pun mendorong untuk
memohon untuk mendorong kepada Tuhannya.
Allah SWT berfirman:
(Q.S. Ali Imran: 38)
Kabar gembira tentang kelahiran anak bernama Yahya
Allah
mengabulkan doa Zakaria dan mengutus malaikat kepadanya untuk
memberitaukan,bahwa Allah Ta’ala akan mengruniainya seorang anak bernama
Yahya.
Nama ini khusus baginya,karena belum ada orang memekai nama
ini. Ia mendapat berkah dari Allah dan menjadi orang yang beriman kepada
Allah serta pemimpin dalam kaumnya yang menjauhi hawa nafsu.
Zakaria
heran mendengar kabar ini,karena ia sudah tua dan istrinya yang
mandul,tidak pernah melahirkan di masa mudanya.Maka malaikat berkata
kepadanya: “ Demikianlah kalau Allah menghendaki,dan hal itu menjadi
remeh bagi-Nya,sebab ia telah menjadikan engkau padahal sebelumnya
engkau,padahal sebelumnya engkau tidak ada “
Ketika itu Zakaria
memohon kepada Tuhan agar memberi tanda padanya,sehingga bisa di ketahui
dari tanda itu,bahwa istrinya sedang hamil.
Maka Allah memberitauka
kepadanya, bahwa tandanya ia tidak akan dapat bicara dan bertukar
pikiran dengan manusia,kecuali dengan isyarat tangan, mata menggoyangkan
kepala atau yang semacam itu, dan hal itu berlangsung selama tiga hari.
Ia juga diperintah untuk dan memperbanyak tasbih di waktu pagi dan
sore,karena meskipun tidak bisa bicara dengan orang lain,namun ia dapat
beribadah dan bertasbih.
( Q.S. Maryam: 7-11)
Kenabian Yahya dan Sifat-sifatnya
Kehendak Allah terbukti,maka hamililah istri Zakaria as., dan lahirlah Yahya.
Maka
Allah mengkhusukannya dengan karunia-karunia yang besar berupa
kecerdasan yang tinggi dan pemahaman yang baik.Kemudian Allah
menyuruhnya membaca taurat dan mengamalkan ajaranya dengan
sungguh-sungguh,penuh kemauan.
Allah mengaruniainyan sejak kecil akal
yang mempu memahami ilmu agama dan hukum-hukum syariat.Allah memberinya
rahmat yang luas,jiwa yang penuh kasih sayang dan hati yang pengasih
serta memberikanya dari kotoran dosa.Allah menjdikanya seorang yang
bertakwa dan taat kepada kedua orang tuanya,sehingga ia tidak melakuka
dosa dalam kehidupanya.Yahya bukanlah seorang yang berhai keras dan
angkuh,akan tetapi ia adalah orang yang rendah hati,ramah tamah
mendapatkan penghormatan yang baik dari Allah.juga keselamatan dan
keamanan,sehingga dia tidak ditimpa bahaya atau gangguan pada hari
kelahiranya dan hari kiamat,ketika ia dibangkitkan dalam keadaan hidup
untuk dihisab dihadapan Tuhannya.
(Q.S. Maryam:12-15)
0 komentar:
Posting Komentar